Monday, August 5, 2013

Kali Ini Berbeda



2001.
Setelah berulang kali meminta, akhirnya keinginan putriku terkabul. Pagi ini ia akan memulai hari pertamanya bersekolah di playgroup. Lebih cepat setahun dibanding teman-teman seusianya. 

Aku menontoninya, menghabiskan sarapannya. Ia mengunyah roti kemudian meneguk susu cepat-cepat. Nampak sudah tidak sabar ingin segera berangkat sekolah. Usai sarapan, aku membantunya menalikan tali sepatu dan menyampirkan ransel ke bahunya. Ia sudah siap berangkat.

 Ayahnya keluar dari kamar dengan kamera saku di tangan.
“Foto dulu ya, Nang. Seragam baru hari ini…”

 Ia mengambil sikap sempurna. Memamerkan senyum terbaiknya. Matanya bercahaya, penuh semangat.

2002.
Aku memasangkan topi berwarna biru muda padanya. Blus putih dan rok biru muda membalut tubuh mungilnya.

Ayahnya menyempatkan mengambil fotonya sebelum berangkat. Seragam perdana di TK A.

2004.
Aku merapikan topi dan dasi merah yang dikenakannya. Blus putih dan rok merah membuatnya terlihat begitu manis, serasi dengan rona segar yang menghiasi pipinya. Hari ini hari pertamanya di SD.

Seperti waktu-waktu yang lalu, Ayahnya mengambil fotonya dengan seragam perdana. Kini, menjadi tradisi.  

2010.
Pagi ini ada pemandangan yang sedikit berbeda. Setelah enam tahun, suasana di meja makan disejukkan dengan warna putih dan biru. Ia kini mengenakan seragam SMP.

Ayahnya mengambil fotonya. Mendokumentasikan momen bersejarah ini. 

***

Senin, 8 Juli 2013.

Aku memasuki kamarku. Kudapati di pintu lemari pakaian tergantung satu stel seragam baru. Blus putih dan rok abu-abu. Segera aku mengambilnya dan mengenakannya. Aku mematut diri di depan cermin. Tiga hari lagi aku akan berangkat sekolah sebagai siswi SMU.

***

Kulihat ia keluar dari kamarnya. Berseragam putih abu-abu. Seulas senyum menghiasi wajahnya. Ia berkata, “Mami, Kakak, Abang, aku sudah pakai putih abu-abu lho… Biasanya kalau aku pakai seragam baru, Papi pasti foto…”

Kudengar suaranya bergetar.

                “Nanti Mami fotokan kau ya..” aku menawarkan.

Terdiam beberapa saat ia kemudian berkata, “Tapi kan lain, Mi…”

***

Esoknya, Tulangnya datang ke rumah. Ia bergegas menuju kamarnya. Tak lama, ia muncul di ruang tamu dengan seragam barunya.
“Tulang*, aku sekarang sudah berubah. Aku sudah jadi siswi SMU lho…”
“Iyalah.”
“Biasanya hari pertama aku sekolah dengan seragam baru, sebelum berangkat Papi pasti foto aku.”
“Kan sekarang kondisinya berbeda. Kau ngerti kan?”
“Iya, Tulang…”
“Kalau begitu, biar kami saja yang foto ya..”

Kami pun mengambil gambarnya. Ia mengambil sikap sempurna. Memamerkan senyum terbaiknya. Namun senyumannya tak sampai ke matanya…

***

Rabu, 10 Juli 2013.

Akhirnya pagi ini tiba. Hari pertama sekolah setelah sekian lamanya libur. Aku bangun, matahari belum lagi tampak. Setelah mandi, aku mengenakan blus putih dan rok abu-abuku. Aku pun menyiapkan sarapanku.

Seorang diri, aku menghabiskan sarapanku dalam keheningan pagi. Usai sarapan, aku menelpon becak untuk mengantarku ke sekolah.    

                “Mi, berangkat ya…” aku berkata sambil mengecup punggung tangan Ibuku yang terbaring di kamar karena sakit.
                “Iya, Nang.. Hati-hati di jalan ya..”

Sebelum menutup pintu, aku melihat suasana ruang makan. Sepi. Kali ini berbeda, sudah tidak ada tradisi sesi foto seragam perdana bersama Papi…

***


Catatan:
* Tulang: sebutan untuk saudara laki-laki dari pihak Ibu dalam bahasa Batak


05 Agustus 2013 9.35 PM
Edited 7 Agustus 2013 10.45 PM

No comments:

Post a Comment